Mobil Listrik, Kendaraan Zaman Now yang Ramah Lingkungan

Mobil Listrik, Kendaraan Zaman Now yang Ramah Lingkungan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mencoba mengendarai kendaraan ramah lingkungan. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik. Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Nah, hari ini (Senin, 26/2), Mitsubishi Motors Corportion (MMC) menyerahkan sepuluh kendaraan listrik kepada pemerintah Indonesia (Kementerian Perindustrian) untuk mendukung program LCEV. Kesepuluh mobil tersebut, terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV (model SUV plug-in hybrid) dan dua unit Mitsubishi i-MiEV.

Kendaraan listrik terbukti ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi GRK. Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia mengurangi emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri dan sebesar 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Target conditional tersebut akan dicapai melalui penurunan emisi GRK sektor kehutanan (17,2 persen), energi (11 persen), pertanian (0,32 persen), industri (0,10 persen), dan limbah (0,38 persen).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang mencoba mengendarai kendaraan ramah lingkungan, pada berbagai kesempatan mengatakan upaya penurunan emisi yang dilakukan Indonesia adalah untuk ikut menyelamatkan bumi dan memenuhi amanat pasal 28H UUD 1945, di mana pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh lingkungan yang baik dan sehat.

Mobil Listrik, Kendaraan Zaman Now yang Ramah Lingkungan

Dalam acara serah terima Mobil Listrik Mitsubishi ini, juga dilakukan test drive di halaman kantor Kementerian Perindustrian Jakarta (26/2). Sejumlah menteri juga terlihat ikut mencoba mengendarai mobil ramah lingkungan ini, di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya.

Mitsubishi Outlander PHEV memiliki kecepatan maksimal 200 km/jam dan mampu menempuh jarak 800 km dengan kombinasi bahan bakar bensin dan tenaga listrik, sedangkan jika hanya menggunakan tenaga listrik (full EV) mampu menempuh 55 km, sementara Mitsubishi i-MiEV memiliki kecepatan maksimal 120 km/jam dan jarak tempuh 120 km dengan kondisi full charge listrik.

Menurut Airlangga, target pengembangan kendaraan listrik sudah menjadi bagian dari roadmap pengembangan kendaraan bermotor nasional. “Pada tahun 2025, ditargetkan 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik," katanya.

Mobil listrik sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia mengurangi emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News