Model Baru UN Diragukan Bisa Meminimalisir Kecurangan
Rabu, 27 Maret 2013 – 12:01 WIB
"Jadi yang ada hanya penghamburan biaya saja. Selain tingkat intervensi pemerintah daerah yang sudah mentarget lulus 90 persen, sehingga mendorong sekolah melakukan mark up nilai sekolah," tegasnya.
Baca Juga:
Lantas apa solusi yang tepat agar kecurangan UN tidak terjadi lagi. "UN jangan dijadikan penentu kelulusan, tapi untuk pemetaan saja," pungkasnya.
Diketahui Kemdikbud meningkatkan sistem pelaksanaan UN dengan menambah variasi soal jadi 20 di setiap ruangan. Selain itu lembar soal dan jawaban menggunakan barcode. Mendikbud Mohammad Nuh beralasan penambahan variasi soal dilakukan agar siswa lebih fokus. (fat/jpnn)
JAKARTA - Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) memprediksi tingkat kelulusan ujian nasional (UN) 2013 akan tetap tinggi walaupun Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar