Moeldoko Ajak Mahasiswa Kenali Simbol Nasionalisme di Patung

Moeldoko Ajak Mahasiswa Kenali Simbol Nasionalisme di Patung
Mantan Panglima TNI Moeldoko saat memberi kuliah umum di Universitas Yudharta Pasuruan, Jatim, Senin (2/10). Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, PASURUAN - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko meminta semua pihak memaknai simbol-simbol dengan bijak.

Salah satunya Patung Pahlawan di Jakarta Pusat yang sempat dianggap simbol komunis oleh peserta aksi 299.

Menurut Moeldoko, patung yang lebih beken dengan nama Tugu Tani itu memiliki nilai sejarah nan tinggi.

"Jangan lihat dari fisiknya, tapi melihat untuk apa patung itu dulu dibuat. Patung itu adalah Patung Pahlawan. Patung itu cermin dari keberhasilan pertempuran di Irian Barat sehingga dilukiskan dalam bentuk patung,” kata Moeldoko usai memberi kuliah umum di Universitas Yudharta Pasuruan, Jatim, Senin (2/10).

Di hadapan lebih dari seribu santri dan mahasiswa, Moeldoko juga membeberkan arti yang ada di balik patung itu.

Pada patung yang berdiri sejak 1963 itu terdapat tulisan berbunyi: Hanya Bangsa yang Dapat Menghargai Pahlawan-pahlawannya yang Dapat Menjadi Bangsa Besar.

“Simbol itu menggambarkan bagaimana seorang ibu membekali anaknya yang akan berangkat ke medan operasi. Itu sebenarnya simbol dan ditarik menuju doktrin sistem pertahanan negara,” ujar mantan KSAD itu.

Sistem pertahanan negara yang dimaksud adalah Sistem Pertahanan Rakyat Semesta sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko meminta semua pihak memaknai simbol-simbol dengan bijak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News