Moeldoko: Fundamental Ekonomi Domestik Sangat Kuat

“Hasilnya selama tiga tahun berturut-turut Indonesia sudah tidak lagi impor beras, bahkan surplus."
"Pemerintah juga melakukan diversifikasi pangan, seperti menanam sorgum, sagu dan jagung. Ini semua untuk menjawab tantangan ancaman krisis pangan dunia,” katanya.
Moeldoko menegaskan, mengelola negara di lingkungan global tidak mudah karena tantangannya sangat besar, di tengah munculnya sejumlah kejutan.
Antara lain, pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusiayang berdampak pada terputusnya pasok rantai dan kenaikan harga-harga komoditas.
Dalam menghadapi itu, Moeldoko menyampaikan lima teorinya.
Yakni, mampu adaptif terhadap perubahan, membangun kecepatan di segala lini, berani mengambil risiko atas kebijakan yang diambil secara konstitusional, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi, dan siap merespons kejutan-kejutan yang akan terjadi akibat kemajuan teknologi. (gir/jpnn)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyinggung hasil survei yang menyebut tentang Indonesia, dia bilang begini.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kennorton Girsang
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- 6 Bulan Kabinet Prabowo-Gibran: Komunikasi Publik & Kontroversi Menteri Jadi Catatan
- Berminat Berinvestasi di Saham AS, Ini 5 Pilihan Aplikasi Terbaik yang Tersedia di Tanah Air
- PIK 2 Tetap Jadi Primadona Investor di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Survei LSI: Kejagung Penegak Hukum Paling Dipercaya Publik
- PIK 2 Jadi Oase Investasi Properti Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian Global