Moeldoko Langsung Mendapat Setumpuk Tugas dari Teten

"Saya pikir dengan lima deputi saja sudah cukup kuat untuk bagaimana melihat kinerja di kementerian, istilah kita monitoring. Setelah itu dari beberapa deputi akan bisa memberi masukan yang baik," jelasnya.
Selama ini karier Moeldoko memang identik dengan pengabdiannya di TNI Angkatan Darat.
Puncak kariernya di TNI AD adalah saat dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD pada 20 Mei hingga 30 Agustus 2013.
Setelah itu, Moeldoko kemudian ditunjuk Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk naik pangkat dan menjadi Panglima TNI.
Alumnus Akabari angkatan 1981 ini menggantikan Laksamana Agus Suhartono saat ditunjuk sebagai orang nomor satu di TNI.
Usai pensiun dari militer, Moeldoko sempat menjajaki dunia pertanian dan politik praktis.
Moeldoko tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang pada 2016.
Di Partai Hanura, Moeldoko tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Dia mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Sebagai KSP Moeldoko bertugas menyelesaikan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program prioritas nasional.
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Kecam Aksi Pedemo Sandera Polisi Saat May Day, IPW: Seharusnya Diusir bukan Disandera
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu