Moeldoko Singgung Politik Identitas Saat Menerima Anugerah Doktor HC

Moeldoko Singgung Politik Identitas Saat Menerima Anugerah Doktor HC
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima anugerah gelar Doktor Honoris Causa (HC) Bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Foto: KSP.

Keberhasilan tersebut dapat ditelusuri dari kebijakan dan karya selama menjabat sebagai Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (KSAD), Panglima TNI dan Kepala Staf Kepresidenan.

Moeldoko melakukan terobosan mengatasi kecilnya rasio personel TNI dengan beban pelaksanaan area tugas saat menjadi KSAD.

Beban tugas anggota TNI terhadap luas wilayah maupun jumlah jiwa warga negara jauh lebih besar dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.

Rasio berdasarkan wilayah yaitu 1 banding 5,79 kilometer dan rasio berdasarkan jiwa adalah 1 banding 722 jiwa merupakan tantangan yang besar.

Moeldoko menyiasati tantangan tersebut melalui pengembangan kapasitas prajurit.

Moeldoko juga kemudian melakukan restrukturisasi sumber daya manusia dengan meningkatkan disiplin, profesionalisme, dan kesejahteraan prajurit ketika menjadi Panglima TNI.

Terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Kepala Staf Presiden.

Terobosan diwujudkan dengan mendirikan Sekolah Staf Kepresidenan sebagai inkubator kepemimpian nasional untuk melahirkan calon pemimpin bangsa di masa depan.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyinggung soal politik identitas saat menerima anugerah gelar doktor honoris causa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News