Momen Gubernur Ganjar Menyapa Biksu Thudong di Musala

“Berjalan lebih dari 1.300 kilometer. Wow,” kata Ganjar.
Ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu juga memuji sambutan warga Jateng untuk para biksu thudong.
“Tentu saja sambutan masyarakat sangat bagus sekali,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, para biksu thudong sejak masuk Indonesia langsung menarik perhatian masyarakat. Sambutan untuk para pertapa itu tidak hanya datang dari warga Buddhis, tetapi juga umat agama lain.
Sambutan warga Jateng untuk para biksu thudong itu juga luar biasa. Ganjar mencontohkan para biksu itu diterima untuk beristirahat di sebuah musala di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
“Betapa sebenarnya cerminan yang sangat bagus, ya, masyarakat membantu, menyambut para biksu dari Thailand ini yang sudah berjalan sangat-sangat jauh,” tuturnya.
Ganjar pun mengharapkan keramahan warga Jateng mampu membuat para biksu thudong itu merasa nyaman. Jarak antara Kecamatan Jambu hingga Candi Borobudur sekitar 50 kilometer.
“Sebentar lagi mereka akan sampai di Borobudur untuk memulai prosesi-prosesi ritual keagamaan. Tentu kita menyambut dengan senang tamu-tamu kita, mudah-mudahan ini cerminan keramahan Indonesia kepada siapa pun,” ucapnya.
Ganjar menyebut sambutan warga Jawa Tengah untuk rombongan biksu thudong mencerminkan masyarakat yang membantu dan menolong saudara.
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi & Kepedulian Lintas Iman di Jateng
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat