Monopoli Ekspor Australia ke Indonesia Terancam Berakhir

Monopoli Ekspor Australia ke Indonesia Terancam Berakhir
Sejumlah petani di Australia masih mengalami kekeringan, sehingga belum banyak memproduksi sapi potong. (ABC Rural: Carl Curtain)

Eksportir ternak mungkin akan terkejut mendengar monopoli ekspor sapi potong Australia ke Indonesia akan segera berakhir. Naiknya harga ternak sapi di Australia memaksa Indonesia untuk mencari pemasok alternatif.

Curah hujan di Australia sedang tinggi saat ini, tapi produsen sapi di Australia masih menghadapi kekeringan.

Tahun-tahun kering yang panjang akibat El Nino membuat sebagian besar wilayah peternakan di Australia kehabisan pasokan sapi ternak dan banyak peternak terus berupaya membangun kembali peternakan mereka.

Pasokan yang berada di titik terendah juga membuat harga ekspor melonjak dan memukul pasar, khususnya Indonesia.

Harga sapi Australia naik drastis dalam beberapa tahun terakhir, kata Didiek Purwanto dari Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia.

Menurutnya kenaikan harga sapi potong saat ini luar biasa, mencapai hampir 100 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Monopoli 'tidaklah sehat'

Indonesia bukan hanya pasar ekspor terbesar Australia untuk sapi hidup yang bernilai lebih dari setengah miliar dolar setahun.

Namun, selama lebih dari tiga dekade, Australia memonopoli sebagai satu-satunya pemasok Indonesia yang mengekspor 500.000 hingga 700.000 ekor sapi saat kondisi peternakan di Australia baik-baik saja.

Eksportir ternak mungkin akan terkejut mendengar monopoli ekspor sapi potong Australia ke Indonesia akan segera berakhir

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News