Monopoli Haji, Garuda Tetap Merugi

Monopoli Haji, Garuda Tetap Merugi
Monopoli Haji, Garuda Tetap Merugi
JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Anwar Nasution, mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas keuangan PT Garuda Indonesia dalam pengelolaan haji. Gara-garanya lantaran Garuda sejak tahun 2004 sampai sekarang menyatakan terus merugi.

"Ini kan aneh. Orang tidak bisa pergi haji kalau tidak naik Garuda. Pemerintah pun tidak akan mengeluarkan paspor bagi calon jamaah haji yang tidak naik Garuda," kata Anwar, yang tampil sebagai keynote speaker dalam seminar nasional di BPK, Rabu (22/7).

Dengan adanya monopoli haji, lanjut Anwar, harusnya Garuda bisa mendapatkan laba. "Itu laporannya akuntabel atau tidak? Masa monopoli, (tapi) kok tetap merugi terus? Padahal ongkos naik hajinya tiap tahun melonjak, bukannya menurun," kritiknya keras.

Sekadar diketahui, Garuda pada tahun 2007 lalu (sebenarnya) sudah bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 259 miliar. Jumlah kerugian yang diderita Garuda sejak 2004 sampai 2006 pun mengalami penurunan setiap tahunnya. Rinciannya, kerugian tahun 2004 Rp 866 miliar, kemudian rugi Rp 688 miliar di tahun 2005, serta rugi Rp 197 miliar di tahun 2006. (esy/cha/JPNN)

JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Anwar Nasution, mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas keuangan PT Garuda Indonesia dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News