Motor Penembak Ganti-ganti Pemilik

Motor Penembak Ganti-ganti Pemilik
Motor Penembak Ganti-ganti Pemilik

Dari interogasi , 27 orang itu mengakui berbagai aksi perampokan. Mereka juga membeli berbagai senjata api dari kelompok Abu Umar yang memang spesialis penyedia logistik. Senjata itu diselundupkan melalui jalur Tawau Malaysia - Nunukan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Frankie Sompie menjelaskan, informasi dari  pemeriksaan Iwan di Tasikmalaya menjadi bahan penting. "Itu sangat membantu pengungkapan," katanya di kantor Divhumas kemarin.

Mantan Kapolrestabes Surabaya itu menjelaskan, perburuan terhadap penembak dilakukan oleh tim Densus 88 Mabes Polri dan dibantu oleh satuan-satuan di Polda. "Soal anggota Binmas agar aman dalam bertugas tentu ada kebijakan khusus nanti yang akan diberlakukan," katanya.

Mantan Karowasidik Bareskrim Polri itu juga membenarkan penyidikan mengandalkan sketsa yang sudah disebarkan di kantor kantor kepolisian seluruh Indonesia. "Sketsa itu dibuat dari para saksi yang melihat. Walaupun suasana gelap namun sangat berguna," katanya.

Penembakan beruntun dengan ciri dibuntuti di tempat sepi pada suasana gelap merupakan salah satu cirri kelompok yang diburu. "Kita tidak boleh lengah. Memburu penembaknya jadi prioritas utama, dibarengi kewaspadaan saat bertugas," kata jenderal bintang dua itu.       

Sementara, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane punya pandangan tersendiri soal seringnya Polisi menjadi sasaran penembakan atau tindak kekerasan. Dia menyebut itu sebagai akumulasi kebencian masyarakat atau yang spesifiknya pelaku kriminal terhadap aparat.      

Saat berada di gedung KPK, Neta menjelaskan kenapa pihaknya berpendapat penembakan yang terjadi akhir-akhir ini dilakukan oleh kriminil. Salah satu jawabannya ada pada pola penembakan yang dilakukan dari belakang. "Itu ciri khas pelaku kriminal disini (Indonesia)," katanya. Dia yakin betul karena pengamatannya selama ini menunjukkan kalau teroris kerap menembak dari depan.     

Lantas, apa dosa polisi sehingga menjadi sasaran tembak? Neta menyebut indikasi perlawanan itu sudah muncul sejak tiga tahun lalu. Selama itu permusuhan sekelompok masyarakat dengan polisi terus menegang. Mereka mulai tidak nyaman dengan korps berbaju cokelat yang dinilai arogan, melakukan pungli, hingga mengkriminalisasi masyarakat.

JAKARTA---Perburuan terhadap kelompok penembak polisi terus berlanjut. Polisi memiliki data penting dari Iwan yang sudah diperiksa  hari Minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News