Motorway Murah

Oleh Dahlan Iskan

Motorway Murah
Dahlan Iskan di Pakistan. Foto: disway

Saya tidak sampai perbatasan itu. Berhenti di Balakot. Daerah yang 13 tahun lalu hancur total oleh gempa bumi. Yang penduduknya tinggal di lereng-lereng gunung berbatu. Yang puncaknya masih bersalju. Pun sampai akhir Maret ini.

Di balik gunung itulah wilayah Kashmir. Yang lagi panas. Dua pesawat India ditembak jatuh.

Pesawat itu lagi mengincar satu kampung di daerah ini. Yang dianggap pusatnya ekstrimis -atau pejuang gigih- Kashmir.

Wilayah ini termasuk kaki Pegunungan Himalaya. Karena itu puncak-puncaknya masih bersalju.

Penduduk setempat juga tinggal di sepanjang lembahnya. Yang di situ mengalir sungai berbatu. Indah sekali. Salju di atas. Air jernih mengalir di bawah. Dengan udara sejuk 17 derajat.

Saya minta sopir untuk berhenti. Tidak ada restoran bagus. Tidak ada hotel bagus. Hotel-hotel hancur saat gempa. Yang sudah kembali dibangun pun baru hotel dan restoran kelas darurat.

Saya mampir di situ. Duduk di kursi santai. Di pinggir sungai berbatu. Menghadap ke puncak bersalju. Di situlah saya menulis DI’s Way edisi kemarin.

Namun  saya tidak punya internet. Ufone saya tetap tidak berfungsi. Bagaimana harus kirim naskahnya?

Di Pakistan tiket jalan tolnya murah sekali. Dibanding tol menuju kampung saya di Magetan. Tarif tol Lahore - Islamabad cuma sekitar Rp 70 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News