MPR-Forum Rektor Sepakati Pentingnya Haluan Negara

jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kedatangan Aliansi Kebangsaan (Forum Rektor atau FRI dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri atau FKPPI) di ruang kerjanya, Senin (15/8).
Dalam pertemuan ini, para akademisi dari sejumlah universitas terkemuka menyerahkan berkas pokok pikiran mengenai haluan negara.
Para rektor yang ikut dalam rombongan itu antara lain dari Universitas Pancasila, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Institut Pertanian Bogor, Universitas Muhammadiyah UHAMKA, Universitas Paramadina, Universitas Cendrawasih Papua.
Sedangkan Ketua MPR didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono serta Ketua Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono.
Dalam pertemuan itu disepakati bahwa Indonesia memerlukan haluan negara dalam melakukan pembangunan berkelanjutan untuk jangka panjang.
Para akademisi menilai tidak sedikit visi pemerintah pusat dan daerah tidak saling bersinergi. Akibatnya, pembangunan menjadi tidak merata dan daerah seringkali tertinggal.
"Kita lepas dari haluan negaram sehingga visi kita belum jelas dan kita belum tahu sepuluh tahun mendatang akan jadi seperti apa," kata Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo.
Hal senada juga diungkapkan Ketua FRI Rochmat Wahab. Menurutnya, landasan ekonomi saat ini tidak lagi menerapkan ekonomi Pancasila sehingga program tidak berkesinambungan.
JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kedatangan Aliansi Kebangsaan (Forum Rektor atau FRI dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan
- Bertemu Kepala Daerah dari Riau, Menhut Bicara Keseimbangan Menjaga Hutan
- Ketum Al Irsyad Dukung Kejagung Bongkar Semua Dugaan Suap Zarof Ricar di MA
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera