MPR Gelar FGD Bersama UIN Raden Inten

“Ada keinginan kita untuk bersatu kembali”, ujarnya. Menghadapi dinamika yang demikian disebut manusia memerlukan etika sosial. “Dalam rangkaian kehidupan perlu etika”, ucapnya.
Untuk itu ia merasa senang dengan FGD yang digelar kali ini sebab dengan acara itu masyarakat mendapat kesadaran dan pemahaman baru.
Untuk itu acara FGD baginya perlu dilanjutkan. Menurutnya MPR perlu menjaring dan mendengar aspirasi dan suara dari 'langit' perguruan tinggi. "Mereka kaum intelektual yang mampu membangun kesadaran", ucapnya.
Dikatakan kepada para peserta bahwa bangsa ini perlu membangun kesadaran bersama. Bangsa ini disebut berangkat dari ke-bhinneka-an.
Untuk itu perbedaan yang ada perlu disikapi dengan bijak dengan cara membangun kebersamaan.
Paling penting menurut alumni UGM itu adalah membangun manusianya. "Contohnya, kalau memperbaiki partai politik, yang dibangun bukan partainya namun orangnya", ucapnya.
Ketika ditanya soal pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, Endro mengakui pemahaman Pancasila di kalangan masyarakat bagus.
"Kita perlu belajar ke masyarakat", ungkapnya. Untuk itu sebenarnya sosialisasi lebih ditujukan kepada elit.
Seluruh peserta FGD merepresentasikan makalah yang dibuat dengan tema Membangun Etika Sosial dan Budaya.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..