MPR Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Daerah Benteng Pancasila

MPR Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Daerah Benteng Pancasila
Wakil Ketua MPR EE Mangindaan menyampaikan materi sosialisasi empat pilar MPR di Kepulauan Sangihe. Foto: Humas MPR

Dikatakan, bangsa ini berada di wilayah strategis, di antara dua benua dan dua samudera. Sebagai wilayah yang strategis, Indonesia memiliki beragam suku, bahasa, budaya, dan agama. Sebagai bangsa yang besar dan beragam, menurut Mangindaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar.

Dalam kesempatan itu, alumni Akmil Magelang, Jawa Tengah tersebut mengakui dirinya lama tidak berkunjung ke Sangihe. Begitu tiba kembali di kabupaten yang beribukota di Tahuna itu, dirinya kaget sebab sudah banyak kemajuan yang terjadi. "Berarti Sangihe sudah masuk era globalisasi," paparnya.

Dijelaskan, ketika jumlah masyarakat bertambah maka kebutuhan energi dan pangan akan meningkat. Ketika kebutuhan dua hal itu meningkat secara global maka terjadilah persaingan untuk memperebutkan pangan dan energi. "Ini menjadi masalah global," ujarnya.

Pengaruh global menurut pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu bisa mengintervensi kebijakan dalam negeri. Dicontohkan, naiknya nilai dollar Amerika akan berpengaruh pada APBN. "Akibat globalisasi batas negara menjadi kabur," ungkapnya.

Tak hanya globalisasi yang bisa menggunjang kondisi bangsa. Disebut banyak problem internal yang menjadi tantangan kebangsaan. Mangindaan menyebut pemahamaan keagamaan yang lemah dan sempit bisa memicu perbuatan yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang ada.

"Untuk itu saya setuju dengan sikap masyarakat Sulawesi Utara yang antiradikal dan teror," ungkapnya. Radikalisme dan teror dikatakan sebagai jalan yang salah di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tak hanya lemah dan sempitnya pemahaman keagamaan yang bisa menyebabkan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengabaian urusan daerah dan fanatisme kedaerahan juga membuat kerawanan persatuan. "Timbulnya fanatisme kedaerahan memberi kesan masing-masing daerah berdiri sendiri," paparnya.

Dari fanatisme itulah mengakibatkan kurangnya penghargaan terhadap keberagaman atau ke-bhineka-an. "Di beberapa daerah timbul konflik SARA, syukur di sini tak ada," ucapnya.

Wakil Ketua MPR EE Mangindaan menyampaikan matero sosialisasi empat pilar MPR di Kepualauan Sangihe.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News