MPR Peringati Hari Sumpah Pemuda

MPR Peringati Hari Sumpah Pemuda
Para pembicara pada saat Diskusi Empat Pilar MPR bertema ‘Memaknai Sumpah Pemuda’ bertempat di Media Center Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (28/10/2019. Foto: JPNN.com

Makna penting dari para pemuda menurutnya, mereka adalah kekuatan, kreatifitas, dinamis, dan motivasi.

Sikap anak-anak muda seperti itu diakui tak hanya terjadi di tahun 1928. Menjelang Indonesia merdeka, Agustus 1945, Soekarno juga diculik oleh anak-anak muda, pemuda, agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

“Dalam era kemerdekaan, anak-anak muda juga sebagai pemercepat pergerakan,” tuturnya.

Bangsa ini disebut memiliki penduduk dengan usia muda yang dominan. Dengan komposisi yang demikian, bangsa ini sebagian besar arah dan geraknya ditentukan oleh anak muda. “Untuk itu sukses tidaknya bangsa ini tergantung pada anak muda,” ucapnya.

Bagi Angelius, Sumpah Pemuda tak akan diucapkan bila Indonesia sudah merdeka dan bersatu. Menurut Angelo sapaan Angelius, pada masa itu kekuatan-kekuatan anak muda yang ada tersebar dan belum bersatu. Dengan Sumpah Pemuda membuat elemet-element yang tersebar menjadi satu.

“Apa yang dilakukan oleh pemuda itu menjadi spirit bagi kita,” ujarnya.

Peristiwa di tahun 1928 disebut salah satu gerakan pemuda dan mahasiswa yang ada di Indonesia. Gerakan anak muda pada tahun 1945, 1966, 1974, 1998, juga sama monumentalnya.

Saat ini, menrut Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI 2016-2018 itu, bangsa ini mendapat tantangan berupa pemersalahan ekonomi yang bisa mengatur dunia politik dan masalah fundamentalis agama. Dirinya berharap agar kita menyudahi pembicaraan yang menguras energi.

MPR memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar Diskusi Empat Pilar MPR dengan tema Memaknai Sumpah Pemuda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News