MPR: Polisi Segera Bertindak Soal Pembakaran Bendera Tauhid

MPR: Polisi Segera Bertindak Soal Pembakaran Bendera Tauhid
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan merespons kasus pembakaran bendera tauhid saat berada di Lapangan Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, Lampung, Selasa (23/10). Foto: Humas MPR RI

Ia menegaskan Pemilu bukan perang. Karena itu, jangan ribut dalam masalah Pemilu. "Pilihan boleh beda tetapi merah putih kita satu,” ujarnya. “Nanti yang menang kita ucapkan selamat,” tuturnnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulhasan sapaan Zulkifli mengajak pada masyarakat untuk menjalankan nilai-nilai Pancasila. Dalam nilai-nilai ini ada sikap saling menghormati, menghargai, dan menyayangi satu dengan yang lain. “Jadikan Pancasila sebagai perilaku,” harapnya.

Sebelum memberi sosialisasi pada masyarakat Purbolinggo, Zulkifli Hasan melakukan hal yang sama di lembaga pendidikan Darun Nasyi'in, Desa Bumi Jawa, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur.

Dihadapan siswa dan siswi sekolah yang menggunakan kurikulum Kementerian Agama itu, Zulkifli Hasan menceritakan, dulu di nusantara banyak berdiri kesultanan Islam yang makmur. Pada suatu ketika datanglah 11 kapal kayu kecil yang diawaki orang Eropa, Belanda. Mereka mencari rempah-rempah.

Singkat cerita, bangsa asing itu mengadudomba sehingga kesultanan yang ada berantem dan perang sendiri antar saudara hingga akhirnya dijajah selama 350 tahun.

Belajar dari masa lalu, Zulkifli Hasan mengingatkan kembali agar kita jangan mudah diadudomba. "Bila kita mau diadudomba maka kita hidup seperti zaman dulu,” ungkapnya. 

Agar kita tak mudah diadudomba, menurut Zulhasan, bangsa ini harus pandai dan cerdas. Untuk itu diharapkan siswa dan siswi di sekolah itu untuk rajin belajar.

“Belajarlah sungguh-sungguh,” tegasnya.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Zulkifli berharap polisi cepat bertindak terkait kasus pembakaran bendera tauhid oleh oknum anggota Banser Garut, Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News