Mr Seven Eleven

Oleh Dahlan Iskan

Mr Seven Eleven
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com - From hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang.

Sudah tiga kali perpanjangan masa penahanan. Ia tetap merasa tidak bersalah.

Itulah nasib Carlos Ghosn. Orang yang menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan. CEO terbaik di lingkungan pabrik mobil dunia.

Nasibnya lebih buruk dari Meng Wanzhou. CFO Huawei yang ditahan di Kanada itu. Putri pendiri raksasa IT Ren Zhengfei itu. Yang bisa minta ditahan luar. Dengan jaminan uang Rp 10 miliar. Dan jaminan teman-teman Kanadanya.

Ghosn sudah minta ditahan luar. Dengan jaminan berapa pun. Sanggup juga seperti Meng: tidak lari. Akan tetap di Jepang.

Paspornya ditahan. Dijaga 24 jam. Dengan biaya penjagaan ditanggungnya sendiri. Dipasangi gelang digital. Di kakinya. Agar polisi selalu tahu di mana posisinya.

Tetap tidak dikabulkan.

UU Jepang tidak mengenal uang jaminan. Seorang tersangka harus terus ditahan. Dampai ada putusan pengadilan.

From hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News