MTI Beberkan Kunci Mewujudkan Zero ODOL

MTI Beberkan Kunci Mewujudkan Zero ODOL
Saat polisi menindak pelanggar ODOL di jalur Denpasar - Gilimanuk. Ilustrai/Foto: ANTARA/HO.

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai masalah Over Dimension Overload (ODOL) tidak akan pernah terpecahkan jika tidak ada pembenahan terhadap kelas jalan.

Ketua Majelis Profesi dan Etik MTI Agus Taufik Mulyono mengatakan kelas jalan merupakan penentu utama dari peningkatan daya saing logistik Indonesia yang hingga saat ini masih jauh tertinggal dari negara tetangga.

Namun, pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memperbaiki kelas jalan tersebut.

"Zero ODOL adalah masalah status dan fungsi jalan yang masih carut marut dan tidak jelas. Problem klasik yang masih belum diselesaikan hingga saat ini," ucap Agus seperti dikutip, Selasa (12/12).

Agus menyebut salah satu penyebab awal carut marut kelas jalan adalah pabrik untuk komoditi ekspor tidak berada di kota. Semua berada di desa atau kecamatan.

"Jadi, ketika mengangkut barang dari pabrik-pabrik itu menuju pelabuhan utama, truk-truk itu pasti akan melewati jalan yang statusnya beda, mulai jalan desa, kabupaten, kota, provinsi, dan arteri (nasional)," ungkap Agus.

Agus menjelaskan tidak hanya statusnya, truk-truk itu juga pasti akan melalui jalan-jalan yang fungsinya juga berbeda.

Mulai lingkungan primer atau jalan lokal, kolektor 3 atau jalan kabupaten, kolektor 2 atau jalan provinsi, dan kolektor 1 atau jalan arteri.

Selain fungsi dan status, kelas jalan yang dilalui truk-truk itu dari pabrik menuju pelabuhan utama juga beda. Ada jalan kelas 3, kelas 2, dan kelas 1.

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai masalah ODOL tidak akan pernah terpecahkan jika tidak ada pembenahan terhadap kelas jalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News