MU Pesimistis LIB Tepati Janji Soal Bagi Hasil

MU Pesimistis LIB Tepati Janji Soal Bagi Hasil
Haruna Soemitro. Foto: Indra Eka/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan klub Liga 1 Bhayangkara FC yang mempertanyakan janji pengelola kompetisi Liga 1, PT LIB, terkait rating dan ranking sharing juga dilakukan oleh Madura United.

Namun, berbeda dengan rivalnya di kompetisi yang masih berusaha mempertanyakan ke PT LIB, Madura United (MU) bersikap sinis terhadap pengelola kompetisi tersebut.

"Kepastian subsidi dibayar saja kayak nunggu suara tokek, apalagi rating dan rangking, seperti mimpi di siang bolong," ungkap Haruna Soemitro, Manajer MU, Sabtu (30/12)

Maksud dari ucapan Haruna adalah cibiran terhadap pengelola kompetisi yang bergerak dengan lambat dan sulit merealisasikan janji-janji manis di awal kompetisi.

Karena itu, melihat realisasi hak klub berupa subsidi sebesar Rp 7,5 Miliar yang harus ditagih habis-habisan, Haruna pesimistis janji pengelola kompetisi terpenuhi terkait sharing dari ranking dan rating.

Awalnya, rating dan ranking sharing ditegaskan bakal diberikan di penghujung kompetisi. Tapi, buruknya keuangan PT LIB membuat klub terancam dihilangkan haknya.

Rating dan ranking sharing sendiri adalah hasil pembagian keuntungan dari rating tontonan televisi klub Liga 1 dan juga peringkat.

Karena itu, di Liga 1 2017 tak ada hadiah untuk juara, runner up sampai peringkat ketiga. Klub-klub akan dihargai prestasinya sesuai dengan rating dan ranking mereka.

Manajer MU Haruna Soemitro mencibir pengelola kompetisi yang bergerak dengan lambat merealisasikan janji-janji manis di awal kompetisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News