Muak dengan Kekerasan, Warga Negara Ini Berharap Pemilu Segera Berakhir
Pemilu akan dilanjutkan ke putaran kedua jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara.
Dalam perjalanan kampanye, Touadera telah menggembar-gemborkan kemajuan dalam membangun kembali institusi negara dan menolak seruan oposisi untuk menunda pemilihan.
"Tidak ada krisis kelembagaan. Kita harus melanjutkan pemilihan," katanya pekan lalu.
Touadera dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menempatkan lebih dari 12.800 penjaga perdamaian berseragam di Republik Afrika Tengah, menuduh Bozize berada di balik serangan pemberontak, yang secara singkat merebut kota terbesar keempat di negara itu pekan lalu dan telah menyebabkan gelombang desersi dari tentara.
Pencalonan Bozize ditolak karena dia menghadapi surat perintah penangkapan dan sanksi PBB karena diduga memerintahkan pembunuhan dan penyiksaan saat menjadi presiden.
Bozize membantah tuduhan itu dan partainya mengatakan dia tidak ada hubungannya dengan serangan terbaru oleh pemberontak.
Mitra-mitra keamanan internasional Touadera telah menanggapi kekerasan terbaru dengan mengirimkan pasukan dan peralatan tambahan, termasuk 300 instruktur militer Rusia dan 300 penjaga perdamaian Rwanda. (ant/dil/jpnn)
Gelombang kekerasan berturut-turut sejak 2013 telah menewaskan ribuan orang, makin menjadi-jadi di masa pemilu
Redaktur & Reporter : Adil
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Ungkap Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Mantan Kekasih, Nikita Mirzani Cerita Begini
- Blak-blakan, Nikita Mirzani Mengaku Dua Kali Mendapat Kekerasan dari Ajudan Prabowo
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- Hubungan dengan Rizky Irmansyah Dituding Rekayasa, Nikita Mirzani Sebut Nama Prabowo
- PBMA Ajak Semua Pihak Patuhi Keputusan MK