Mucikari Diminta tak Tambah PSK

Mucikari Diminta tak Tambah PSK
Mucikari Diminta tak Tambah PSK
"Kita sudah sering meminta kepada mereka (Muncikari, Red) untuk tidak menambah, tapi mereka biasanya melakukan pertukaran tempat PSK. Jadi kalaupun ada PSK baru, maka itu bertukaran dengan PSK yang ada yang dipindahkan ke lokalisasi lain," terangnya.

Suriansyah menyadari tindakan yang dilakukan para muncikari itu akan berpengaruh dengan upaya pemkot meminimalisasi angka pelaku Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Samarinda. Sebab, pemkot telah memberikan banyak pembinaan berupa segudang keterampilan kepada PSK agar berhenti melakukan aktivitas lendir tersebut.

"Karena itu, PSK terus kita data. Jadi ketahuan yang mana PSK baru dan yang lama nantinya. Kalau kedapatan menambah, maka kita akan tegur dan ambil tindakan khusus," ujarnya.

Terkait penanganan PSK liar, yang beroperasi melanggar Perda Nomor 16 Tahun 2002 tentang Penanggulangan PSK, Suriansyah menyebut sulit untuk didata. Selama ini pendataan baru sebatas di lokalisasi-lokalisasi PSK, sementara PSK liar yang beroperasi di tempat-tempat tertentu dengan modus operandi berpindah-pindah dari Tempat Hiburan Malam (THM) satu ke THM lainnya dinilai lebih sukar dikejar. Belum lagi yang beroperasi di hotel-hotel melati atau tempat-tempat terselubung lainnya.

SAMARINDA - Dari tahun ke tahun, jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) di Samarinda dikhawatirkan akan mengalami penambahan, apalagi setelah Lebaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News