Mudik Booster

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Mudik Booster
Ilustrasi mudik. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sepuluh hari menjelang Ramadan belum ada tanda-tanda krisis akan bisa diatasi. Malah yang terlihat krisis akan makin berkepanjangan kalau sampai berlanjut ke Ramadan.

Tingkat konsumsi yang tinggi selama Ramadan akan membuat perburuan minyak goreng makin sengit. Namun, rakyat harus ingat, jangan tanya kepada negara apa yang negara berikan. 

Rakyat harus bertanya pengorbanan apa lagi yang bisa diberikan kepada negara. 

Tentu saja, rakyat sudah banyak memberikan pengorbanan kepada negara selama masa pandemi.  Setidaknya rakyat sudah mengorbankan kebebasannya selama masa-masa PPKM.

Sudah tiga kali Lebaran rakyat rela berkorban untuk tidak mudik.  Ibarat Bang Toyib, rakyat sudah tiga kali puasa dan tiga kali Lebaran tetapi tidak pulang-pulang. 

Sekarang, ada tanda-tanda rakyat bakal memecahkan rekor Bang Toyib, karena Lebaran 2022 ini rakyat terancam tidak akan bebas mudik. Wakil Presiden Ma’ruf Amin sudah memberi warning itu. 

Memang antigen maupun PCR tidak wajib lagi, tetapi diganti dengan wajib vaksinasi booster. Boleh mudik, tetapi wajib booster vaksin ketiga. 

Rakyat harus berkorban lagi, dan rakyat tidak akan bertanya lagi. Rakyat tidak boleh bertanya mengapa setelah mudik dilarang selama tiga tahun, sekarang dibolehkan tetapi bersyarat. 

Pemerintah berencana membolehkan mudik Lebaran, tetapi masyarakat wajib booster vaksin ketiga. Rencana kebijakan ini menuai pro dan kontra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News