Muhadjir Effendy: Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Saling Berkesinambungan

Muhadjir Effendy: Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Saling Berkesinambungan
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pusat ingin menghapus fenomena stunting berbarengan dengan kemiskinan ekstrem. Foto: Dok Muhadjir Effendy

Sekretaris Daerah Sulawesi Utara Steve Kapel mengatakan beberapa langkah itu dilakukan mulai dari mengangkat Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis sebagai Bapak Asuh Anak Stunting, membentuk Duta Generasi Berencana (Duta GenRe) untuk mengkampanyekan Gerakan Stop Perkawinan Anak, hingga menginisiasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) guna menjadi platform edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi anak serta pemberian pola asuk yang baik.

“Mengingat, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi aspek penting dalam memacu pembangunan. Jika berbagai potensi yang dimiliki daerah mampu dipadukan dalam sebuah sinergitas, maka kami akan mampu untuk membawa daerah, negara dan bangsa kita menuju kemajuan,” ujar Steve.

Selain stunting, kemiskinan ekstrem di Sulawesi Utara juga mengalami penurunan sebesar 1,87 persen 2021 menjadi 1,03 persen pada 2022.

Tren positif ini diklaim juga merupakan hasil dari program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan dalam selang waktu satu tahun saja.

Meski begitu, masih terdapat beberapa wilayah Sulawesi Utara yang angka kemiskinan ekstremnya berada diatas rata-rata nasional, sebut saja Kabupaten Minahasa Tenggara dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 3,01 persen serta Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan di angka 2,53 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pusat ingin menghapus fenomena stunting berbarengan dengan kemiskinan ekstrem.

"Fenomena stunting dan kemiskinan ekstrem ini saling berkesinambungan. Biasanya keluarga yang miskin ekstrem anak-anaknya juga terkena stunting, maka dari itu kami ingin memberantas keduanya," ungkap Muhadjir Effendy.

Menurutnya, pemberantasan keduanya bisa optimal dilakukan dengan konvergensi program dengan berkolaborasi bersama semua pemangku kepentingan guna menghapus kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pusat ingin menghapus fenomena stunting berbarengan dengan kemiskinan ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News