Muhammad Adi Panuntun, Juara Dunia Video Mapping

Usai Robohkan Museum dan Bakar Gedung, Incar Istana Negara

Muhammad Adi Panuntun, Juara Dunia Video Mapping
JUARA DUNIA - Adi Panuntun dan Debbie Rivinandya (istrinya) usai menjadi juara dunia video mapping di Moskow, Rusia, 14 Oktober 2014 lalu. Adi Panuntun for Jawa Pos/JPNN.com

Di luar video mapping, Atun juga menekuni bidang film dokumenter dan film independen. Salah satu karyanya adalah film berjudul Cin(T)a yang berhasil merebut Piala Citra untuk kategori naskah asli terbaik dan film favorit pilihan penonton di Jakarta International Film Festival (Jiffest) 2009.

Peraih penghargaan Young Inspiring Creator (Indigo Awards 2010) oleh Telkom Group itu juga sukses memproduksi film edutainment Laptop Si Unyil yang ditayangkan salah satu televisi swasta. Film tersebut berhasil masuk nominasi Panasonic Awards untuk kategori program anak terbaik. Beberapa proyek animasi lain yang digarap Atun untuk stasiun televisi adalah Dunia Binatang, Risalah Si Unyil, serta Prof Jagomatika.

Meski sudah menggapai banyak prestasi, Atun masih menyimpan obsesi. Sebagai seniman video mapping, dia ingin menampilkan karyanya dengan latar bangunan ikonis. Salah satunya adalah hanggar pesawat PT Dirgantara Indonesia (dulu IPTN) di Bandung. Namun, salah satu obsesi terbesarnya adalah menggunakan Istana Negara untuk latar video mapping-nya.

Atun membayangkan, pada malam HUT RI 17 Agustus mendatang bisa menampilkan video mapping bertema kisah heroik para pahlawan di hadapan ribuan warga. Aura Istana Negara yang dipadu dengan video mapping kelas dunia dipastikan bakal menghadirkan pengalaman luar biasa bagi siapa saja yang menontonnya. ”Kalau Pak Jokowi mengizinkan, itu akan jadi proyek video mapping hebat di Indonesia,” katanya. (c11/end)

 


Museum Fatahillah roboh. Atap museum legendaris di kawasan Kota Tua Jakarta itu retak. Retakannya menjalar cepat ke seluruh bangunan. Pilar-pilar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News