Muhammad Asichin, Bekas Anak Nakal yang Jadi Penjaga Arsip Nasional
Menjembatani Tuntutan Keterbukaan dengan Keharusan Menjaga Kerahasiaan
Selasa, 17 Januari 2012 – 03:23 WIB
Menjadi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ARNI) nyaris tak terbayangkan di benak Muhammad Asichin. Sempat dicibir saat memilih jadi pegawai ANRI karena dianggap tidak menjanjikan, ternyata Asichin banyak mendapat pengalaman dan dinamika di instansi yang membesarkannya sebagai abdi negara itu.
Antoni, Jakarta "SAYA tak sengaja masuk ke Arsip Nasional ini," kata Asichin memulai pembicaraan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini. Lulus dari jurusan Ilmu Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tahun 1977, Asichin sebenarnya bisa menekuni profesi lain yang saat itu dianggap lebih menjanjikan. Bahkan ia juga diterima sebagai PNS di beberapa istansi pemerintah sekaligus, seperti di Pemda Jawa Tengah, Departemen Perindustrian, ataupun Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Antoni, Jakarta
Baca Juga:
Namun suratan takdir menuntun Asichin ke Arsip Nasional. "Istri dan mertua saya dulu juga bertanya, apa tidak ada kerjaan lain selain di arsip?" kata Asichin mengenang. Maklum, menjadi PNS di Arsip Nasional saat itu sepertinya dianggap bukan hal yang menjanjikan dari sisi karier.
Bahkan dibanding lembaga pemerintah lainnya, keberadaan ANRI nyaris tak segegap-gempita instansi lainnya. Padahal, di ANRI pula beragam dokumen termasuk tentang sejarah penting tentang perjalanan bangsa disimpan. Ibaratnya, baru-baru ini saja publik tahu dan peduli dengan ANRI. "Kalau pun ada yang tanya ke ANRI, paling-paling nanyain Supersemar (Surat Perintah 11 Maret,red) yang asli sudah ditemukan atau belum," kata Asichin.
Menjadi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ARNI) nyaris tak terbayangkan di benak Muhammad Asichin. Sempat dicibir saat memilih jadi pegawai
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor