Muhammadiyah: Umat Islam Indonesia Perlu Moderat dan Maju

"Pertama, mereka yang ingin menerapkan semangat Islam secara menyeluruh (kaffah), dengan perspektif masa lampau."
"Kedua, kelompok yang ingin menerapkan Islam post modern, namun tanpa melakukan proses dialog universal."
"Ketiga adanya kondisi dimana banyak warga Islam yang tertinggal dari sisi ekonomi, sehingga mereka rawan dalam konteks sosial politik." katanya.
Menjawab pertanyaan lain mengenai siapa yang lebih tepat disebut menjadi wakil Muhammadiyah saat ini antara dua bekas ketua organisasi tersebut, Amin Rais dan Syafi'i Maarif, Dr Haedar Nashir mengatakan kedua tokoh itu dalam kapasitas masing-masing sedang menggugat keadaan di Indonesia dengan cara-cara yang berbeda.
"Yang bisa dianggap mewakili Muhammadiyah sekarang ini tentu adalah saya." katanya yang disambut dengan tertawa diantara mereka yang hadir.

Foto: ABC Sastra Wijaya
Kerjasama Universitas Muhammadiyah dengan Institusi Pendidikan di Australia
Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) (Jawa Barat) Prof Khaerul Wahidin termasuk dalam rombongan yang melakukan kunjungan ke Australia tersebut.
Menurutnya, Muhammadiyah menandatangani MOU dengan empat pihak di Australia yaitu Lembaga Kejuruan TAFE Holmesglen, Victoria University, Monash University dan Departemen Pendidikan Australia.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya