MUI Nilai Kesimpulan Survei LSI Ini Menyesatkan
Dalam bahasa agama, keilmuan seseorang ada yang hanya sampai pikiran, ada yang sampai masuk ke dalam hati. Tingkat keilmuan yang hanya ada di pikiran (aspek kognitif) saja hanya akan berhenti pada tataran pengetahuan tanpa ada aspek pengamalan di dalamnya.
Sedangkan keilmuan seseorang yang bisa sampai ke hati, akan terbentuk dalam sebuah karakter dan menjadi amaliyah yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dalam meneliti sikap dan perilaku seseorang dari segi agama tidak sesederhana metode survey yang dilakukan. Beragam aspek dan situasi yang melingkupinya perlu dijadikan pertimbangan dalam menyimpulkan sebuah fenomena yang terjadi," terangnya.
Zainut melanjutkan, jadi tidak pada tempatnya kalau agama dijadikan alasan utama seseorang melakukan perilaku koruptif, seperti gratifikasi dan tindak pidana lainnya.(esy/jpnn)
Penelitian tersebut bisa menyesatkan karena metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif tidak bisa menggambarkan secara detail serta objektif.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Sikap MUI Terhadap Putusan MK, Pimpinan Parpol Sebaiknya Legawa
- Meroket, Kepercayaan Publik pada Kejaksaan jadi 74 Persen
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
- Kejaksaan Lembaga Hukum Paling Dipercaya Publik
- LSI Ungkap Penyebab Approval Rating Jokowi Tinggi Terus