MUI Pastikan Vaksin Difteri Belum Dapat Sertifikasi Halal
jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, sampai saat ini LPPOM MUI belum pernah menerima pendaftaran dan permintaan pemeriksaan kehalalan vaksin difteri dari pihak mana pun.
Karena itu MUI belum pernah menerbikan sertifikasi halal terhadap vaksin tersebut.
Hal itu disampaikan sehubungan dengan banyaknya pertanyaan masyarakat terkait dengan kehalalan produk vaksin difteri.
Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan, pada dasarnya hukum imunisasi adalah boleh (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
Namun begitu, vaksin yang digunakan dalam imunisasi harus halal dan suci.
"Ketentuan hukum menggunakan imunisasi dikecualikan jika digunakan pada kondisi darurat yaitu suatu kondisi keterpaksaan yang apabila tidak dilakukan tindakan imunisasi bisa mengancam jiwa manusia (mudarat) atau kondisi hajat yaitu kondisi keterdesakan yang apabila tidak dilakukan tindakan imunisasi akan menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang," tutur Zainut dalam pernyataan resminya.
Dia menambahkan vaksin itu harus dipastikan halal dan suci. Tentunya dengan didukung keterangan tenaga ahli yang kompeten dan bisa dipercaya.
Setelah ditemukan vaksin yang halal maka pemerintah wajib menggunakannya. (esy/jpnn)
Penyakit difteri belakangan ini menyerang kaum balita dan remaja di beberapa wilayah di Indonesia
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Luncurkan Buku Islam di Krimea, MUI Serukan Perdamaian Dunia
- Arahan Khusus MUI Menjelang Ramadan: Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Pertamina Dampingi Ribuan Pelaku UMKM Binaan Mendapatkan Sertifikat Halal
- Pemilu 2024 Selesai, MUI Ajak Masyarakat Kembali Merajut Kebersamaan untuk Bangun RI
- Restoran Sandwich Waffle Ini Kantongi Sertifikat Halal dari BPJPH, Siap Go Internasional
- MUI Kagum dengan Kiprah Imam Ukraina