Muktamar Bahas Nasib Umat Islam

jpnn.com - JAKARTA--Salah satu Ormas Islam di Indonesia, Wahdah Islamiyah pimpinan KH Zaitun Rasmin, menggelar Muktamar Nasional ke-3 di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (17/7).
Pembukaan yang dikemas dengan Tabligh Akbar dan Wisuda 180 Santri Penghafal Qur'an ini tampak Istimewa, karena selain dihadiri tokoh-tokoh agama, seperti Imam Masjidil Haram Syiekh Hasan Abdul Hamid Bukhari.
Juga hadir beberapa kepala daerah Bupati Bojonegoro Kang Yoto, Bupati Bantaeng Muhammad Nurdin dan Wakil Gubernur Sulewesi Selatan Agus Arifin Nu’mang.
Pimpinan Wahdah Islamiyah KH Zaitun Rasmin mengatakan, Indonesia saat ini terancam oleh narkoba, pornografi dan pelecehan yang mengancam generasi muda. “Ini persoalan yang sangat elementer, keluarga harus dilibatkan untuk membentengi generasi “ katanya.
Dia menambahkan, umat Islam harus mengembangkan Islam yang open minded, misalnya tentang peran politik di alam demokrasi. Tapi dalam perspektif politik yang bersih dan tidak menghalalkan segala cara.
“Beberapa hal penting itu yang akan menjadi bahasan dalam muktamar, nasib umat Islam dan bangsa ini,” tambah KH Zaitun Rasmin.
Sementara Imam Masjidil Haram Syiekh Hasan Abdul Hamid Bukhari pada tausiyahnya menyambut baik perkembangan Islam di Indonesia sebagai agama mayoritas yang penuh kedamaian. Menurutnya kesatuan umat merupakan faktor penting dalam membangun dakwah Islam di manapun.
Karenanya, persatuan umat harus menyelesaikan sejumlah perbedaan-perbedaan dalam ajaran Islam, yang hanya merupakan sifat dari cabang-cabang ilmu keislaman.
JAKARTA--Salah satu Ormas Islam di Indonesia, Wahdah Islamiyah pimpinan KH Zaitun Rasmin, menggelar Muktamar Nasional ke-3 di Masjid Istiqlal Jakarta,
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Kecam Aksi Pedemo Sandera Polisi Saat May Day, IPW: Seharusnya Diusir bukan Disandera