Mulyadi Dianiaya Sekelompok Orang, Meninggal dengan Kondisi Mengenaskan

Mulyadi Dianiaya Sekelompok Orang, Meninggal dengan Kondisi Mengenaskan
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara penganiayaan yang menewaskan seorang petani di Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis (24/9/2020). Foto: Antara Aceh/HO

jpnn.com, BIREUEN - Polisi masih terus berupaya mengungkap motif sekelompok pelaku penganiayaan yang menewaskan Mulyadi alias Wak Lay, 40, di Bireuen, Aceh.

Kasatreskrim Bireuen AKP Dimmas Adhit Putranto mengatakan penganiayaan yang menewaskan petani tersebut terjadi di Gampong Ie Rhoeb Babah Lueng, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, pada Kamis (24/9) pukul 22.30 WIB.

"Penganiayaan terjadi di sebuah warung kopi. Korban diduga dianiaya sejumlah orang hingga meninggal dunia. Motif penganiayaan sedang kami dalam," kata AKP Dimmas yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.

AKP Dimmas Adhit Putranto menyebutkan korban Mulyadi alias Wak Lay, bekerja sebagai petani, warga Desa Ie Rhoeb Babah Lueng Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.

Pelaku diduga berinisial Mus alias Mun Limoeng Ribee, 49, warga Desa Ie Rhoeb Babah Lueng, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, bersama sejumlah temannya.

AKP Dimmas Adhit Putranto menyebutkan kronologi dugaan penganiayaan berawal ketika Mulyadi alias Wak Lay hendak pergi ke ladang mengendarai sepeda motor.

Namun, sepeda motor dikendarainya mengalami bocor ban di perjalanan. Korban singgah di tempat tambal ban. Seraya menunggu ban sepeda motornya ditambal, korban pergi ke warung berjarak 50 meter.

"Saat korban berada di warung tersebut, tiba-tiba datang terduga pelaku Mus alias Mun Limoeng Ribe bersama beberapa temannya hingga terjadi perkelahian," kata AKP Dimmas Adhit Putranto.

Polisi masih terus berupaya mengungkap motif sekelompok pelaku penganiayaan yang menewaskan Mulyadi alias Wak Lay, 40, di Bireuen, Aceh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News