Murka

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Murka
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

Dalam salah satu iklan Alim mengatakan bahwa dia orang Indonesia yang kebetulan punya darah China, seperti Gus Dur.

Alim menyebut almarhum Presiden Gus Dur karena dia memang dekat dengan Gus Dur dan menjadi anggota Dewan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju menjadi capres pada 2004 Alim juga direkrut menjadi tim pemenangan.

Alim dihormati sebagai sesepuh di lingkungan pengusaha China dan disegani oleh para gubernur Jawa Timur. Ia diangkat sebagai konsul kehormatan oleh pemerintah Kanada.

Para pengamat politik di Jatim mengatakan bahwa para gubernur Jatim takut pada dua orang alim, pertama Alim Ulama dan kedua Alim Markus.

Sebagai kandang Nahdhatul Ulama (NU) Jatim gudangnya alim ulama yang sangat menentukan dalam perpolitikan regional. Selain itu Jatim juga punya pengusaha-pengusaha China yang “alim” juga seperti Alim Markus dan Alim Satria, dua pengusaha China yang masih sekerabat.

Soal persaingan dagang melawan produk luar negeri Alim Markus sudah sangat kenyang makan asam garamnya. Dalam sepuluh tahun terakhir produk-produk Maspion menghadapi serbuan hebat dari produk-produk China yang membanjir dengan harga murah dan kualitas yang bersaing.

Di tengah dunia global yang serbaterbuka seperti sekarang Alim sadar bahwa tidak mungkin membendung serbuan produk luar negeri itu melalui proteksi semisal tarif tinggi atau subsidi untuk produk dalam negeri.

Inilah yang harus menjadi perhatian Jokowi, yakni pungutan liar yang dilakukan oleh para siluman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News