Musailamah Al-Makin

Oleh: Dahlan Iskan

Musailamah Al-Makin
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di 100 tahun setelah meninggalnya Muhammad inilah praktis ajaran Hanif nabi Musailamah hilang dari jazirah Arab.

Selesai mendapat gelar doktor Al Makin tidak pulang. Istrinya masih kuliah di McGill. Dia mengambil doktor bidang kerja sosial.

Al Makin pilih menerima tawaran mengajar di Jerman. Yakni di Bochum University. Ia mengajar mata kuliah tentang nabi Ummaiyah bin Abi Salat yang di Taif itu.

"Kitab suci Ummaiyah sampai 1000 koplet," ujar Al Makin. Baik yang Musailamah maupun yang Ummaiyah sama-sama punya semacam Al Fatihahnya.

Beda dua nabi tersebut adalah orientasi ajarannya. Musailamah lebih berorientasi ke Zooroaster. Dengan lambang tanduknya. Ummaiyah lebih berorientasi ke Roma.

Roma di situ bisa diartikan Roma yang kini ada di Italia, atau Roma dalam pengertian Konstantinopel yang kini disebut Istanbul.

"Tetapi Roma juga bisa ditafsirkan sebagai Damaskus yang sekarang di Syria" ujar Al Makin.

Setelah sang istri bergelar doktor dari McGill, Al Makin pulang. Tepatnya pulang ke Asia Tenggara. Ia mengajar filsafat di salah satu universitas di Singapura.

Saya asyik bertemu seorang peneliti nabi kemarin. Dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. Nama peneliti pendek: Al Makin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News