Museum Musik Indonesia, dari Etalase Rokok Menjelma Kolektor Ribuan Karya Musisi

Museum Musik Indonesia, dari Etalase Rokok Menjelma Kolektor Ribuan Karya Musisi
Ketua Museum Musik Indonesia (MMI) Hengki Herwanto. Foto: Ridho A Akbar/JPNN.com

Menurut Hengki, sebagian besar koleksi MMI adalah sumbangan masyarakat. Kaset maupun CD lagu dangdut dan pop terlihat mendominasi koleksi MMI.

Meski demikian, banyak koleksi MMI merupakan sumbangan tokoh-tokoh kondang. Hengki lantas menyebut nama Guruh Soekarnoputra, putra Proklamator RI Bung Karno.

"Guruh Sukarno pernah ke sini, memanggung di sini dan memberikan sumbangan karyanya," ujar Hengki.

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyumbangkan karyanya untuk menambah koleksi MMI. "Dari Pak SBY, lagu-lagunya disumbangkan di sini juga melalui rekannya," tutur Hengki.

Pria yang selalu mengenakan ikat kepala itu menambahkan MMI pernah mendapat bantuan langsung dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB.

"Ini salah satu upaya pelestarian musik tanah air dengan mendokumentasikan musik daerah dari Aceh sampai Papua," ucapnya.

Begitu ada koleksi baru di MMI, Hengki mengabarkannya di media sosial. Banyak warganet memberikan respons positif atas unggahan tentang koleksi MMI.

Menurut Hengki, karya para musisi Indonesia memiliki sejarah dan cerita yang harus dikenang. Sebab, lagu-lagu itu bukan hanya karya seni, melainkan juga mengandung cerita di baliknya.

Koleksi Museum Musik Indonesia juga meliputi lagu-lagu berbahasa daerah dari Aceh sampai Papua. Ada bahasa dan ciri khas yang berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News