Museum Musik Indonesia, dari Etalase Rokok Menjelma Kolektor Ribuan Karya Musisi

Museum Musik Indonesia, dari Etalase Rokok Menjelma Kolektor Ribuan Karya Musisi
Ketua Museum Musik Indonesia (MMI) Hengki Herwanto. Foto: Ridho A Akbar/JPNN.com

jpnn.com - Malang telah melahirkan banyak musisi dan penyanyi kondang. Di kota berjuluk Paris van East Java itu pula ada Museum Musik Indonesia (MMI), sebuah destinasi untuk menapak tilas karya para musisi tanah air, terutama magnum opus lawas.

Laporan Ridho Abdullah Akbar, Kota Malang

LANTAI 2 Gedung di Jalan Nusakambangan Nomor 19 Kota Malang, Jawa Timur, menjadi tempat Hengki Herwanto beraktivitas saban hari. Pria sepuh yang selalu bersikap ramah itu merupakan ketua Museum Musik Indonesia.

Museum dengan puluhan ribu koleksi tersebut berada satu atap dengan Gedung Kesenian Kota Malang. Menurut Hengki, MMI lahir dari hobinya membuat galeri musik.

Cikal bakal MMI pada 2009. Hengki merintis MMI dengan sebuah etalase kecil untuk memajang kaset koleksinya.

"Awal mula kami hanya punya etalase rokok untuk dijadikan tempat kaset, saya ingat harganya waktu itu cuma Rp 35 ribu," ujar Hengki ketika ditemui JPNN.com di MMI belum lama ini.

Awalnya galeri musik itu tak punya tempat tetap. Menurut Hengki, selama bertahun-tahun MMI sering berpindah-pindah lokasi.

Namun, galeri yang awalnya cuma etalase sederhana itu terus menambah koleksi. Pada 2016, Pemerintah Kota Malang memberikan tempat di lantai 2 Gedung Kesenian untuk MMI.

Koleksi Museum Musik Indonesia juga meliputi lagu-lagu berbahasa daerah dari Aceh sampai Papua. Ada bahasa dan ciri khas yang berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News