Museum Serangan 11 September Untuk Umum 21 Mei
jpnn.com - Museum Serangan 11 September yang dibangun untuk mengenang serangan teroris yang meruntuhkan gedung kembar World Trade Center sudah diresmikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Museum yang dibangun di bawah tanah ini rencananya akan dibuka 21 Mei 2104 mendatang.
Bagunan museum yang menelan biaya USD 700 juta atau sekitar Rp 8,05 triliun tidak berlangsung mulus. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan pembangunan ini karena adanya konflik.
Laman Voa Indonesia melaporkan konflik yang dimaksud adalah masalah desain, penundaan konstruksi dan perdebatan antara sisa-sisa jenazah korban yang tidak teridentifikasi sebaiknya dikubur atau diletakkan di atas tanah tersebut.
Museum itu terletak di bekas menara kembar World Trade Center yang hancur setelah teroris al-Qaida membajak pesawat penumpang dan menabrakkannya ke bagian atas kedua gedung pencakar langit itu.
Puing-puing besar baja yang bengkok-bengkok dari kedua gedung yang hancur itu terpajang disana, serta banyak benda-benda peringatan serangan tersebut.
Ada juga foto-foto para korban tewas, tulisan tangan yang meminta pertolongan dan rekaman suara orang-orang dari seluruh dunia yang bercerita dimana ketika mereka mendengar atau menonton di televisi tentang serangan itu.
Seperti yang diketahui, serangan teroris 11 September 2001 terjadi di Amerika Serikat. Serangan menggunakan pesawat dengan menabrakkan World Trade Center ini menewaskan hampir 3.000 orang. (awa/jpnn)
Museum Serangan 11 September yang dibangun untuk mengenang serangan teroris yang meruntuhkan gedung kembar World Trade Center sudah diresmikan Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina