Musim Kemarau Panjang, Warga Gelar Ritual Saling Cambuk
jpnn.com, KEDIRI - Ratusan warga di Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, menggelar salat istisqa dan kesenian Tiban agar segera turun hujan setelah musim kemarau panjang di wilayah tersebut.
Ini dilakukan warga yang didominasi para ibu yang mengeluh desanya mengalami kekeringan.
Warga yang melakukan salat ini berasal dari Dusun Gedangan, Desa Mojo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Sudah delapan bulan lamanya, kawasan di lereng Gunung Wilis ini tidak turun hujan.
"Padahal beberapa daerah sekitar sudah mulai hujan," kata Lukman Hakim, tokoh agama setempat.
Usai salat istisqa, dilanjutkan dengan kesenian Tiban. Ritual saling cambuk antara dua orang ini digelar setiap tahun saat terjadi musim kemarau panjang.
Meskipun terluka dan berdarah, tetapi warga tetap melakukannya. Bahkan, tak hanya orang dewasa, anak-anak turut serta tanpa rasa takut.
Lukman mengatakan selain melestarikan budaya leluhur, kegiatan itu sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan agar hujan segera turun.
Ritual saling cambuk di lereng Gunung Wilis ini digelar setiap tahun saat terjadi musim kemarau panjang.
- 2023 Musim Terpanas Sepanjang Sejarah, Petani Kacang Mengaku Tetap Untung
- Warga Desa Tablolong Bersyukur Dapat Bantuan Air Bersih dari Pandawa Ganjar
- Orang Muda Ganjar Beri Bantuan Air Bersih Untuk Warga Grobogan
- Ganjar Milenial Jawab Keluhan Warga Sampang dengan Bawa Bantuan Air Bersih
- TBIG Pasok 160 Tangki Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan di Jateng
- Pandawa Ganjar Jawab Langsung Keluhan Masyarakat yang Terdampak Kemarau Panjang