Muslim Australia Menyambut Ramadan di Tengah Ketakutan

Dewan Imam Nasional Australia mengumumkan Ramadan tahun ini akan dimulai Selasa besok (13/04) dan salat taraweh dimulai Senin malam ini.
Tapi ada sebagian umat Islam Australia yang merasa khawatir untuk melaksanakan ibadah salat tarawih di masjid, akibat adanya sejumlah serangan kebencian dalam beberapa tahun terakhir.
Penelitian terbaru dari Charles Sturt University menunjukkan dari 75 masjid yang disurvei di Australia, lebih setengahnya mengalami serangan antara tahun 2014 dan 2019.
Jenis serangan dimaksud termasuk pembakaran, penyerangan jamaah secara fisik, coretan grafiti, vandalisme, pelecehan verbal, dan pelecehan secara online.
Dalam beberapa kasus, penelitian tersebut menyebutkan beberapa masjid menerima surat bernada kebencian bahkan ancaman pembunuhan.
Tahun lalu masjid-masjid di Australia ditutup untuk tarawih karena pandemi COVID-19. Ramadan tahun ini masjid akan dibuka kembali bagi jemaah.
Namun menurut Dr Derya Iner, dosen dan peneliti di Centre for Islamic Studies and Civilisation dari Charles Sturt University, banyak umat Muslim di Australia merasa lebih berhati-hati pergi ke masjid sekarang.
Dr Derya juga adalah salah satu pengelola 'Islamophobia Register Australia', website yang mencatat setiap laporan serangan terhadap umat Islam di Australia.
Dari 75 masjid di Australia yang disurvei, setengahnya mengatakan pernah mengalami serangan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas