Muslim di Australia Ini Pernah Terlibat Narkoba, Kini Membantu Memulihkan Para Pecandu

Survei tersebut juga menemukan ganja, kokain, dan ecstasy adalah yang paling banyak dikonsumsi.
Menggunakan pendekatan personal
Robbie mengatakan orang-orang meminta saran dan bantuan dari dirinya karena ia tidak pernah malu menceritakan pengalamannya di masjid atau acara-acara Muslim, khususnya bagi kalangan anak muda.
Seringkali ia memulai ceritanya dengan bagaimana ia merasa 'insecure' atau tidak nyaman dengan dirinya sendiri saat remaja.
Saat itu ia mengaku tidak ada orang yang bisa ia jadikan panutan, sehingga mengambil keputusan yang tanpa dipikir panjang dan keputusan yang buruk dengan menyuntikkan amfetamin saat berusia 18 tahun.
"Dari satu hal kemudian menggunakan yang lainnya," ujarnya.
Setelah ia masuk Islam di tahun 2012, Robbie mengaku ia meninggalkan penggunaan obat-obatan dan kejahatan terkait lainnya.
Sekarang ia bekerja sebagai pendamping di penjara kota Brisbane dan mencoba menyadarkan soal bahaya narkoba kepada warga Muslim.
Ia juga memiliki podcast The Talk with Robbie Hamza bersama dengan para imam, karena masalah ini tabu dibicarakan di kalangan umat Muslim.
Tidak ada angka pasti seberapa banyak warga Muslim di Australia yang kecanduan narkoba, tapi Robbie Hamza mengatakan jumlahnya
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Oknum Pegawai BNN Ditahan Jaksa terkait Narkoba
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dor, Dor, Dor! Oknum Polisi Ini Terkapar Ditembak Petugas BNN