Muslimat NU Berharap Iklan SKM Sebagai Susu Dihilangkan

Muslimat NU Berharap Iklan SKM Sebagai Susu Dihilangkan
diskusi bertajuk Membangun Generasi Emas Indonesia 2045, Bijak menggunakan SKM yang digelar Yayasan Abhiparaya Insan Cendikia Indonesia (YAOCI) dan Muslimat NU di SMA Khadijah, Surabaya, Minggu (2/12). Foto: Ist

jpnn.com, SURABAYA - Pengurus Pusat Muslimat NU dan PW Muslimat NU Surabaya berharap iklan susu kental manis (SKM) yang menyebutkan sebagai susu dan disajikan sebagai minuman tunggal dihapus di media massa.

Hal itu mengemuka dalam diskusi bertajuk Membangun Generasi Emas Indonesia 2045, Bijak menggunakan SKM yang digelar Yayasan Abhiparaya Insan Cendikia Indonesia (YAOCI) dan Muslimat NU di SMA Khadijah, Surabaya, Minggu (2/12).

"Iklan SKM sebagai susu sudah mengelabui kita puluhan tahun. Saatnya iklan itu dihapuskan. BPOM juga harus tegas menindak produsen yang melecehkan aturan," kata Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur Masruroh Wahid.

Muslimat mempertanyakan masih adanya produsen SKM yang terang-terangan menggiklankan produk itu sebagai susu.

Padahal sudah ada aturan yang jelas dari BPOM bahwa produk ini tidak cocok untuk bayi di bawah 12 tahun, bukan pengganti ASI dan bukan satu-satunya sumber gizi.

"Kalau produsen berani beriklan tidak jujur, tidak sesuai dengan peruntukan, berarti ada yg salah dengan kebijakan," kata Masruroh.

Ahli Madya Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Provinsi Jawa Timur Yuli Ekowati mengatakan, pihaknya bisa menindak setelah ada laporan.

Selama ini BPOM tidak mengekspose kasus untuk mencegah keresahan.

Pengurus Pusat Muslimat NU berharap iklan susu kental manis (SKM) yang menyebutkan sebagai susu dan disajikan sebagai minuman tunggal dihapus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News