Muslimat NU Berharap Iklan SKM Sebagai Susu Dihilangkan
"Namun, jika sudah keterlaluan, BPOM akan memberitahukan secara terang-terangan," kata Yuli.
Sementara itu, Ketua YAICI Arif Hidayat mengatakan, iklan SKM sebagai susu sudah ada sejak hampir seabad silam dan tertanam kuat di benak masyarakat Indonesia sebagai susu bernutrisi.
Padahal, lanjut Arif, kandungan SKM yang diproduksi di Indonesia protein 2,3 persen lebih rendah dari ketentuan BPOM 6,5 persen dan ketentuan WHO sebesar 6,9 persen.
Begitu pula kandungan gula lebih tinggi yakni di atas 50 persen, padahal WHO mensyaratkan 20 persen.
"Jadi kalau minum SKM, bukan minum susu, tapi minum gula rasa susu," ujar Arif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso menyatakan, SKM hanya cocok untuk topping bukan untuk pengganti ASI.
Karena itu, konsumen perlu periksa kemasan. Baca label cek juga no.izin edar/produksi.
"Saya mengapresiasi kegiatan sosialisasi SKM bukan susu, karena ini sangat penting agar masyarakat bisa teredukasi," kata Kohar.
Pengurus Pusat Muslimat NU berharap iklan susu kental manis (SKM) yang menyebutkan sebagai susu dan disajikan sebagai minuman tunggal dihapus
- Bersilaturahmi ke Tokoh Muslimat NU Blitar, Atikoh Ganjar Memohon Doa Untuk Negara
- Presiden Jokowi Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK, Ini Sosok yang Menyambut
- Khofifah Pastikan 150 Ribu Muslimat NU Akan Hijaukan Stadion GBK
- Siti Atikoh Ganjar Minta Muslimat NU Tak Takut Hadapi Tekanan
- Lanjutkan Kedai Kreatif Susu Kental Manis, FFI Targetkan Jangkau 1.000 UMKM Perempuan
- Seruan Khofifah saat Harlah ke-77 Muslimat NU se-Jateng: Jangan Terprovokasi