Mutasi Virus Corona Dikhawatirkan Turunkan Efikasi, Begini Perkembangan Vaksin Buatan Unair
jpnn.com, SURABAYA - Mutasi virus corona varian baru dikhawatirkan bisa menurunkan efikasi terhadap vaksin Covid-19. Bagaimana dengan vaksin buatan Unair sejauh ini?
Tim peneliti vaksin Unair Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan sejak awal pihaknya sudah memakai strain virus corona yang bermutasi untuk pengembangan vaksin Merah Putih.
Mutan yang digunakan ialah D641G, mutasi itu membuat asam aspartat yang dilambangkan sebagai D pada lokasi 641 bermutasi menjadi G atau glisin.
“Jadi, desainnya sudah memperhatikan itu,” ujar Nyoman di Unair, Senin (19/4)
Nyoman menuturkan, mutasi-mutasi virus yang baru terjadi juga masih memiliki D641G di dalam strainnya. Sehingga, D menjadi G sesuai dengan strain yang digunakan dalam vaksin Merah Putih buatan Unair.
“Varian baru yang muncul di Inggris, Amerika, Afrika Selatan, dan India semuanya masih punya D614G. Strain kami enggak ada lagi strain Wuhan D614,” sebutnya.
Selain itu, tim peneliti Unair juga menggunakan jenis mutasi seperti yang ditemukan di Jepang, Amerika, dan Brazil yaitu E484.
Bedanya, masih menggunakan strain mutan E484D, karena belum ada whole genome sequence dari mutasi E484K.
Vaksin Merah Putih buatan Unair sudah memakai strain virus corona yang bermutasi dalam proses pengembangannya
- Pilpres Sarat dengan Kecurangan, Pengamat Ingatkan Pemerintah soal Ledakan Kekecewaan
- Mutasi Sekretaris DPRD Sulbar, 2 Aturan Lex Specialis Ini Jadi Acuan Prof Zudan
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Airlangga Pribadi: Pemanfaatan Hukum untuk Kekuasaan Adalah Pengingkaran terhadap Pancasila