Mutilasi Anggota Dewan Berbau Asmara?

Mutilasi Anggota Dewan Berbau Asmara?
M. Pansor anggota DPRD Bandarlampung semasa hidup. (foto sumatera ekspres/radarlampung.co.id)

jpnn.com - POLDA Sumatera Selatan terus mengungkap misteri pembunuhan anggota DPRD Bandarlampung M. Pansor bin Abdullah Bakri yang dimutilasi. Meski demikian, 

PEMBUNUHAN sadis disertai mutilasi anggota DPRD Bandarlampung M. Pansor bin Abdullah Bakri mulai menemukan titik terang. Polda Sumatera Selatan yang menangani kasus ini menduga ada motif asmara dan dendam.

“Penyidikan masih jalan. Kita koordinasi terus dengan Polda Lampung. Tapi kami di kepolisian, punya teknis pemeriksaan,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo, seperti dilansir Radar Lampung (JPNN Group).

Sementara itu, sumber Sumatera Ekspres (JPNN group) menyebutkan dugaan asmara dan dendam jadi motif penyelidikan mengacu pada keterangan saksi-saksi dan sejumlah barang bukti yang disita. 

Diantaranya sim card milik korban. ”Semua masih diselidiki, kita mengarah kesana, masih didalami,” singkatnya.

Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol Soesilo Pradoto mengatakan, saat dilakukan autopsi, memang ditemukan adanya potongan tubuh yang dilakukan dengan teratur. Artinya, pemotongan itu dilakukan dengan benda tajam.

“Pada potongan tubuh itu memang beraturan dan ada garis lurus yang pastinya karena benda tajam. Ini yang mengungkap bahwa korban telah sengaja dibunuh dan dimutilasi,” kata Soesilo.

Untuk diketahui, di Bandarlampung, M Pansor tercatat aktif menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak 2005. Pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 lalu, Pansor tercatat masuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) V, yang meliputi Kecamatan Enggal, Kedamaian, Tanjungkarang Pusat dan Tanjungkarang Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News