Myanmar Makin Berantakan, Warganya Memilih Kabur ke Thailand

Myanmar Makin Berantakan, Warganya Memilih Kabur ke Thailand
Biarawati, Suster Ann Rose Nu Tawng (kedua kanan) berlutut di depan aparat kepolisian untuk memohon agar menahan diri dari kekerasan terhadap anak-anak dan penduduk di tengah unjuk rasa anti kudeta militer di Myitkyina, Myanmar, Senin (8/3/2021). Foto: ANTARA FOTO/MYITKYINA NEWS JOURNAL/Handout via REUTERS/wsj.

Pihak berwenang Thailand mengatakan hampir 200 penduduk desa telah menyeberang ke Thailand minggu ini. Thailand telah memperkuat pasukannya dan membatasi akses ke perbatasan.

Ratusan penduduk desa Thailand juga telah mengungsi, pindah dari rumah mereka di dekat perbatasan, ke wilayah Thailand yang lebih dalam demi keamanan.

"Situasi semakin tegang sehingga kami tidak bisa kembali," kata Warong Tisakul, 33, seorang warga desa Thailand dari Mae Sam Laep, sebuah permukiman, sekarang ditinggalkan, di seberang pos tentara Myanmar yang diserang pekan ini.

"Petugas keamanan tidak mengizinkan kami, kami tidak bisa kembali." (ant/dil/jpnn)

Pejuang Karen pada Selasa (27/4) menyerbu unit tentara Myanmar di tepi barat Salween dalam serangan menjelang fajar


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News