NAD Sertifikasi Tanah Bersama
Jumat, 13 Februari 2009 – 16:39 WIB

NAD Sertifikasi Tanah Bersama
JAKARTA - Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nias, Kuntoro Mangkusubroto mengutarakan bahwa pascatsunami 26 Desember 2006 hingga Februari 2009, masyarakat Aceh telah melakukan Sertifikat Tanah Bersama. Program itu diterapkan untuk pertama kali di tanah syariah tersebut.
“Tekad kita untuk selalu berusaha membangun lebih baik atau building back better. Bencana merupakan situasi yang sangat tidak diharapkan, namun dibalik itu ada kesempatan besar untuk mempersiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Hal ini diterapkan tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur yang kasat mata. Di Aceh misalnya, siapa yang menyangka kalau Sertifikat Tanah Bersama atas nama suami dan isteri diperkenalkan di tanah syariah dan mendapat sambutan yang sangat positif dari seluruh masyarakat,” papar Kuntoro di hadapan Presiden SBY di JCC Jakarta, Jumat (13/2).
Baca Juga:
Lebih dari itu, kata Kuntoro, pihaknya sangat berharap bahwa pola yang sama dapat diterapkan di tempat lain di Indonesia. Jika keseteraan jender adalah sebuah agenda penting, Sertifikat Tanah Bersama merupakan contoh aplikasi yang sesungguhnya.
Kuntoro juga menyebutkan bahwa pentingnya integritas dan akuntabilitas. “Karena luasnya cakupan wilayah dan besarnya pekerjaan, sistem yang kokoh diperlukan untuk menjawab keraguan dalam hal ini. “Sebagai contoh selain beberapa perangkat anti-korupsi yang telah inisiasi. Di Aceh-Nias, aset-aset hasil pembangunan lengkap dengan nama penerima manfaat, lembaga yang membangun, gambar aset, dan titik koordinat Global Positioning System (GPS) terekam dalam sebuah sistem informasi manajemen aset yang berbasis informasi peta geospasial. Dengan cara tersebut, sekaligus memastikan akuntabilitas kami,” cetusnya.
JAKARTA - Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nias, Kuntoro Mangkusubroto mengutarakan bahwa pascatsunami
BERITA TERKAIT
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota