Nah Lho, Amerika Minta Saudi Berhenti Membantai Warga Yaman

Nah Lho, Amerika Minta Saudi Berhenti Membantai Warga Yaman
Korban perang di Yaman. Foto: AFP

"Ini waktunya mengakhiri konflik dan menggantikannya dengan kompromi," tegas Pompeo kepada Reuters.

Dia berharap Saudi mengurungkan niat. Tapi, dia juga mengimbau Houthi menahan diri. Demi terselenggaranya perundingan damai, AS mendesak semua pihak meletakkan senjata.

Sebenarnya, bukan baru kali ini AS mencetuskan dialog damai. Gedung Putih sudah beberapa kali mengusulkan perundingan. Hanya, saat itu Washington mensyaratkan perlucutan senjata Houthi sebagai kompensasi perundingan. Kali ini, AS sama sekali tidak menyebut tentang syarat-syarat itu.

Perang Yaman yang dipicu perang saudara bergolak sejak 2015. Sebelumnya, Yaman terjebak dalam pertempuran yang terimbas Arab Spring.

Selama lebih dari tiga tahun, perang merenggut 10 ribu nyawa. Sebagian besar di antaranya warga sipil.

Lembaga HAM PBB memperkirakan dua pertiga penduduk sipil tewas di tangan koalisi. Tapi, ada juga yang meninggal karena penyebab lain. Wabah kolera dan kelaparan. Saat ini sekitar 8,4 juta penduduk Yaman berada di ambang kelaparan.

Presiden Peace Action Kevin Martin menyatakan bahwa penduduk Yaman membutuhkan perdamaian secepatnya. "Tekanan internasional yang belakangan meningkat ke Saudi bisa membuat mereka mengabulkan keinginan AS," tegasnya. (sha/c19/hep)


Di tengah persiapan Arab Saudi untuk menggempur Hodeidah, kota pelabuhan tersibuk di Yaman, Amerika Serikat (AS) menyerukan damai


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News