Narkoba Tetap Merajalela saat Tempat Hiburan Malam Tutup, Nih Buktinya

"Memang di situasi pandemi di mana pergerakan orang terbatas. Ini memang menimbulkan suatu kejenuhan bagi masyarakat ini. Kadang kejenuhan inilah kemudian mereka lari, larinya adalah ke penggunaan narkoba, termasuk sabu-sabu," ujar Nana.
Oleh karena itu Polda Metro Jaya melalui Operasi Nila Jaya 2020 telah menyita berbagai jenis narkoba. Perinciannya ialah sabu-sabu seberat 190 kilogram, ganja (265 kg), pil ekstasi (9.300 butir), tembakau gorila (8,16 kg), happy five (572 butir), bubuk ekstasi 18,51 (gram) dan obat-obatan berbahaya (193 butir).
Selanjutnya, berbagai jenis narkoba tersebut dimusnahkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan barang bukti.
Nana menambahkan, jajarannya mengungkap 275 kasus narkoba dan menjerat 330 tersangka. Di antara para tersangka itu ada 8 bandar, 285 pengedar, dan 37 orang pemakai.
Menurut Nana, Operasi Nila Jaya bertujuan mewujudkan Jakarta Zero Narkoba. Ada 57 target dalam operasi itu yang terdiri dari 53 orang dan empat tempat.
Namun, operasi itu tak sepenuhnya mulus 100 persen. "Tingkat keberhasilan 79 persen," sebutnya Nana.(mcr3/jpnn)
Peredaran narkoba terutama jenis ekstasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih masif meski tempat hiburan malam tak beroperasi di masa pandemi corona.
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- 14 Pendemo Rusuh di Hari Buruh dari Kelompok Anarko
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Oknum Pegawai BNN Ditahan Jaksa terkait Narkoba
- Dor, Dor, Dor! Oknum Polisi Ini Terkapar Ditembak Petugas BNN
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi