Narkoba Tetap Merajalela saat Tempat Hiburan Malam Tutup, Nih Buktinya

Narkoba Tetap Merajalela saat Tempat Hiburan Malam Tutup, Nih Buktinya
Barang bukti yang diamankan polisi dari tangan tersangka dalam operasi nila jaya 2020. Foto: Fransikus Adryanto Pratama/JPNN

"Memang di situasi pandemi di mana pergerakan orang terbatas. Ini memang menimbulkan suatu kejenuhan bagi masyarakat ini. Kadang kejenuhan inilah kemudian mereka lari, larinya adalah ke penggunaan narkoba, termasuk sabu-sabu," ujar Nana.

Oleh karena itu Polda Metro Jaya melalui Operasi Nila Jaya 2020 telah menyita berbagai jenis narkoba. Perinciannya ialah sabu-sabu seberat 190 kilogram, ganja (265 kg), pil ekstasi (9.300 butir), tembakau gorila (8,16 kg), happy five (572 butir), bubuk ekstasi 18,51 (gram) dan obat-obatan berbahaya (193 butir).

Selanjutnya, berbagai jenis narkoba tersebut dimusnahkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan barang bukti.

Nana menambahkan, jajarannya mengungkap 275 kasus narkoba dan menjerat 330 tersangka. Di antara para tersangka itu ada 8 bandar, 285 pengedar, dan 37 orang pemakai. 

Menurut Nana, Operasi Nila Jaya bertujuan mewujudkan Jakarta Zero Narkoba. Ada 57 target dalam operasi itu yang terdiri dari 53 orang dan empat tempat.

Namun, operasi itu tak sepenuhnya mulus 100 persen. "Tingkat keberhasilan 79 persen," sebutnya Nana.(mcr3/jpnn)

Peredaran narkoba terutama jenis ekstasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih masif meski tempat hiburan malam tak beroperasi di masa pandemi corona.


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News