Nasaruddin Umar: Muslim Indonesia Seharusnya Bersyukur, Bandingkan dengan Afganistan

Menurut dia, kebudayaan merupakan roh dari bangsa yang menjadi modal awal merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kearifan lokal perlu kita pelihara. Tidak pernah bertentangan dan jangan pernah ada yang mempertentangkan agama Islam dan kebudayaan. Kebudayaan itu perlu, karena roh dari bangsa itu adalah kebudayaan itu sendiri,” ungkap Nasaruddin.
Pria kelahiran Bone, Sulsel itu menambahkan orang yang beriman adalah mereka yang paham tentang perbedaan dan menoleransinya sebagai konsekuensi kemajemukan. Beragam bukan alasan untuk berseberangan sebagai anak bangsa.
Dalam Islam, justru dengan pemahaman atau keimanan yang dimiliki seseorang, akan membuat manusia semakin paham apa makna dan seberapa penting yang disebut bersatu.
"Sesungguhnya orang yang berkeimanan itu satu. Mau berkeimanan kepada siapa dan seperti apa wujudnya, itu hak asasi setiap orang untuk menentukan pilihan keimanannya. Tidak ada di dalam Al-Qur’an yang mengatakan innamal mu’minuuna ikhwa, sesungguhnya umat muslim itu bersaudara. Yang ada adalah innamal mu’minuuna ikhwa, sesungguhnya orang yang berkeimanan itu satu,” jelas Nasaruddin Umar. (tan/jpnn)
Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menilai seharusnya umat Islam berbahagialah sebagai bangsa Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Riset IDSIGHT: Menag Nasaruddin & Menko AHY Masuk Jajaran Menteri Berkinerja Terbaik
- Sejumlah Tokoh Datangi Rumah Megawati di Hari Raya, Anak Buah Prabowo Ikut Hadir
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- Menpora Dito Apresiasi Kegiatan Majelis Tilawah Al-Quran Antarbangsa ke 15 DMDI
- BPP IKA UINAM Bikin Acara Silaturrahmi, Idrus: Momentum Penguatan Jaringan Keumatan
- Ustaz Cholil Bicara tentang Islam dan Pertambangan Berkelanjutan