Nasdem Minta Pelatihan Daring Kartu Prakerja Dihentikan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad M Ali mengatakan Kartu Prakerja adalah program yang harus didukung dalam rangka mitigasi dampak wabah COVID-19.
“Keberadaannya telah menjadi salah satu bentuk tanggung jawab negara terhadap terjaminnya hak hidup warganya di masa pandemi,” kata Ali dalam keterangannya, Jumat (1/5).
Namun, DPP Partai Nasdem memandang perlunya peninjauan kembali atas pelatihan daring yang melibatkan delapan penyedia layanan atau provider.
Menurutnya, selain telah mendapatkan banyak gugatan dari publik, pelatihan tersebut juga rawan penyelewengan atau moral hazard.
“Oleh karena itu DPP Partai NasDem mendesak agar fasilitas pelatihan daring dari delapan penyedia layanan tersebut dihentikan,” tegas Ali.
Menurut Ali, dalam pelaksanaannya yang dimulai sejak 11 April 2020 lalu program beranggaran Rp 20 triliun rupiah ini telah menimbulkan kegaduhan di tengah publik. Yang paling menjadi perhatian adalah program pelatihan yang diberikan oleh kartu tersebut selama masa pandemi Covid-19.
“Ada yang dipandang tidak pas dan tidak patut dalam implementasinya. Dana 5,6 triliun rupiah dipandang terlalu besar untuk program pelatihan daring yang ditawarkan bagi 5,6 juta peserta,” ungkap Ali.
Menurut dia, program pelatihan online ini juga dipandang menjadi mubazir di tengah banyaknya warga terdampak karena pandemi Covid-19.
Nasdem menilai program pelatihan daring Kartu Prakerja lebih banyak menimbulkan kegaduhan di tengah publik.
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta Usut Sampai ke Petinggi MA
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?