Nasi Berlendir, Ratusan Jamaah Haji Diare

Nasi Berlendir, Ratusan Jamaah Haji Diare
Nasi Berlendir, Ratusan Jamaah Haji Diare
”Saya temukan dalam sidak di Maktab 26 Kloter 62 (Madiun), para jamaah mengeluhkan pelayanan Haji tahun ini tidak baik. Sebagai contoh di Musdalifah tidak ada petugas dari Indonesia yang mengatur dan mengawasi jamaah yang datang dari Arafah. "Ini memberi kesan penelantaran,” ujar Marzuki.

Masalah kebersihan pun banyak dikeluhkan jamaah. Tidak ada petugas kebersihan dan sampah makanan sampai dengan 2 hari sehingga menimbulkan bau yang sangat tidak sedap dan mengundang lalat pada siang hari dan nyamuk untuk datang ke tenda jamaah.

“Kurangnya Fasilitas WC , hingga menimbulkan antri dihampir setiap dimaktab. Bahkan diantara antrian panjang itu juga ada jamaah Haji asal Afrika , India dan lain-lain. Maktab pun tidak ada yang menjaga. Jamaah juga seperti dipaksa untuk mengambil nafar awal, sehingga maktab tidak perlu  memberi makan 1 hari  agar untung besar,” tambahnya.

Sementara di Maktab 27 Kloter 18 Ujung Pandang, Tim Pengawas mendapati standar katering jauh lebih rendah dari 2007. Tidak ada makanan tambahan seperti beberapa tahun lalu, ada mie instant yang tinggal diseduh dengan air dan langsung bisa dimakan. “Buah-buahan, gula dan teh saja habis di tengah jalan,” tegasnya.

JAKARTA - Ketua Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia, Marzuki Alie mengatakan, sekitar pukul 01.45 waktu Mina, lebih dari seratus jamaah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News