Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara

Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara
Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara

Pemanduan bakat terganjal anggaran

Sementara itu menanggapi keluhan peneliti muda ini, Dirjen Penguatan Inovasi dari Kemenristekdikti, Jumain Appe mengakui hingga saat ini mekanisme pemanduan bakat dari para peneliti muda ini masih banyak kekurangan.

Ia menyebut salah satu kendala utamanya adalah mekanisme birokrasi anggaran.

"Mekanisme administrasi anggaran yang berlaku saat ini belum memungkinkan kita untuk mengambil langsung anggaran untuk mendanai riset pelajar dan mahasiswa seperti ini. "

"Tapi harus lewat aturan yang mencakup proses seleksi, pengajuan proposal. Jadi ini kendala kami tidak bisa bertindak cepat mewadahi inovasi di sekolah dan mahasiswa," Jumain Appe menjawab.

Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara Photo: Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si. (Kemenristek Dikti)

Namun Jumain Appe mengatakan mekanisme ini sedang dalam peninjauan untuk diperbaiki agar lebih mampu mendukung inovasi di sektor pendidikan dan juga pemanduan bakat.

"Mestinya kita secara institusi harus memanggil anak-anak berprestasi itu untuk melihat sampai mana tingkat teknologi yang sudah dicapai mereka."

"Kan itu ada tingkat kesiapan teknologi dari 1-9. Biasanya kalau ditingkat sekolah atau PT itu baru pada tingkat 5 dan untuk jadi produk yang bisa digunakan di pasar itu harus sampai pada level 9."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News